say
Selasa, 06 Agustus 2019
Kamis, 10 Januari 2019
Teknologi Peredam Gempa
“Damper” Isolator Gempa pada Struktur Bangunan( Universitas Gunadarma Review )
Untuk melindungi
struktur bangunan dari gempa, dapat menggunakan alat-alat peredam gempa(damper),
mulai dari bantalan karet (base isolation seismic bearing) hingga alat-alat berteknologi
tinggi.
Gempa yang terjadi di
Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, banyak korban jiwa akibat tertimbun
runtuhan gedung-gedungnya. Salah satu pilihan yang kini banyak digunakan untuk
melindungi struktur bangunan dari gempa, adalah dengan alat-alat peredam
gempa (damper). Adapun alat peredam gempa tersebut, cukup banyak
jenisnya,
1. Bantalan karet tahan gempa (seismic
bearing)
2. Lock Up Device (LUD)
3. Fluid Viscous Damper (FVD)
4. High Damping Device (HIDAM)
5. dan lainnya
Penggunaan peralatan
tahan gempa tersebut, pada prinsipnya berfungsi untuk menyerap energi gempa
yang dipikul oleh elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi
lebih elastis dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah.
Gambar 1 Respon antara struktur dengan damper dan tanpa
damper ketika diguncang gempa
(
sumber : www2.bridgestone-dp.jp )
Bantalan Karet
Bantalan karet sering
dikenal sebagai base isolation, tampaknya penggunaannya akan
semakin berkembang luas di masa datang. Berbagai daerah di Indonesia yang
dikategorikan rawan gempa, menjadikan bantalan karet peredam gempa ini sangat
diperlukan untuk melindungi struktur bangunan. Bantalan karet ini tergolong
murah, dan bukan merupakan alat berteknlogi tinggi.
Gambar 3 Bantalan
karet
(
sumber : wbdg.org )
Aplikasi bantalan
karet
Dalam aplikasinya,
bantalan karet tersebut dipasang pada setiap kolom, yaitu diantara pondasi dan
bangunan. Bantalan karet alam ini, berfungsi untuk mengurangi getaran akibat
gempa. Sedangkan lempengan baja, digunakan untuk menambah kekakuan bantalan
karet, sehingga penurunan bangunan saat bertumpu di atas bantalan karet tidak
terlalu besar.
Adapun prinsip kerja
dari bantalan karet (base isolation seismic bearing) ini adalah pengaruh gempa
bumi yang sangat merusak struktur bangunan, merupakan komponen getaran karet
horizontal. Getaran tersebut, dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar. Bahkan,
pada puncak bangunan, dapat terlihat hingga mendekati dua kalinya. Oleh karena
itu, apabila gaya yang sampai pada bangunan itu lebih besar dari kekuatan struktur
maka bangunan itu akan rusak.
Gambar 2 Perletakan bantalan karet pada tiap kolom
(
sumber : ndsse.com )
Gaya reaksi yang
sampai pada bangunan tersebut, dapat dikurangi melalui penggunaan bantalan
karet tahan gempa ini. Pada dasarnya, cara perlindungan bangunan oleh bantalan
karet tahan gempa ini, dicapai melalui penggunaan getaran gempa bumi ke arah
horizontal. Dengan bantalan tersebut, juga memungkinkan bangunan untuk bergerak
bebas, pada saat berlangsung gempa bumi, tanpa tertahan oleh pondasi. Bantalan
karet tersebut, dapat mengurangi daya reaksi hingga 70%. Karena, secara alami
karet alam memiliki fleksibilitas yang tinggi dan dapat menyerap energi.
Gambar 4 Uji geser
Gambar 5 Uji
tekan vertikal
Peredam gempa berupa
bantalan karet alam ini, kini mulai banyak diaplikasikan pada bangunan-bangunan
hunian maupun gedung-gedung bertingkat. Dan berdasarkan pengalaman di
lapangan., bangunan yang menggunakan bantalan karet peredam gempa ini, tidak
mengalami kerusakan yang signifikan, ketika terjadi gempa.
LUD (Lock Up Devices)
Selain bantalan karet,
kini beberapa bangunan publik yang berlokasi di daerah rawan gempa, juga sudah
mulai mengaplikasikan teknologi peredam gempa berteknologi tinggi dari
mancanegara. Salah satunya adalah jalan layang (flyover) Pasupati, Bandung.
Konon, bangunan publik ini, merupakan jalan layang pertama di indonesia, yang mengaplikasikan perangkat teknologi peredam gempa shock
transmission unit, dipilih jenis Lock Up Devices (LUD)
yang didatangkan dari Prancis. Teknik yang umumnya dipakai di Tank atau pesawat
angkasa, sekarang ada di jalan Pasupati ini.
Gambar 6 LUD
pada jembatan Rigid
Salah satu alasan
pemasangan LUD pada jalan layang Pasupati ini, karena Bandung termasuk kota
rawan gempa. Kekuatan gempa di Indonesia, terutama Jawa, tercatat masuk region
3 – 4 atau sekitar 8 Ritcher. Karenanya, di sepanjang jalan laying Pasupati,
setidaknya dipasang sekitar 76 unit LUD. Seluruh unit tersebut, dipasang pada
tiang-tiang (pier) jalan layang. Pada setiap tiang yang ditentukan, dipasang
dua unit LUD yang akan bekerja meredam guncangan pada konstruksi jalan layang
ketika terjadi gempa.
Seperti pada produk
peredam gempa LUD yang konon harga per-unitnya lebih dari 100 juta tersebut,
jika dilihat dari dekat pada konstruksi jembatan layang Pasupati ini ada semacam
dongkrak atau shockbreaker pada pertemuan antara tiang dan
segmen jalan layang. Benda itulah yang dinamakan LUD, sebagai alat untuk
meredam guncangan jika terjadi gempa.
Gambar 7 LUD
Gambar 8 LUD
Prinsip kerja LUD
Prinsip kerja LUD sangat
sangat sederhana, jika diibaratkan tiang dan badan jalan layang sebagai
huruf T. Dimana garis melintang sebagai badan jalan. Gerak redam LUD pada
saat terjadi gempa, akan berlangsung dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya.
Dengan penggunaan cairan khusus (gel silikon) yang menjadi bantalan pada LUD,
guncangan ekstrem akibat gempa, pada saat tertentu mengakibatkan LUD terkunci,
dan mengakibatkan seluruh badan jalan dan tiang akan bergerak serentak ke arah
yang sama seperti huruf T, ke kanan dan ke kiri. Sistem ini, juga bisa meredam
gerakan liar, akibat guncangan yang disebabkan oleh getaran lainnya. Kekuatan
LUD dengan gaya horizontal, adalah 3.400 kN/unit.
Gambar 9 Perlatakan
LUD pada jembatan tampak atas
Gambar 10 Perletakan LUD tampak samping
Supaya awet LUD harus
dirawat dengan mengganti cairan LUD (gel silikon) setiap 25 tahun, dan
mengganti cincin karena 10 tahun. Umur struktur jembatan itu sendiri,
diperkirakan bisa mencapai lebih dari 100 tahun.
FVD (Fluid Viscous Damper)
Peralatan peredam
gempa lain yang cukup terkenal dan banyak diaplikasikan pada struktur bangunan,
adalah fluid viscous damper (FVD). Fungsi utama dari peralatan
ini, adalah menyerap energi gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang
dipikul elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih
elastis dan mampu meredam guncangan gempa. Dengan mengaplikasikan peralatan
FVD, gempa rencana yang dipikul elemen struktur menjadi lebih kecil. Sehingga,
dengan kondisi tersebut diharapkan tidak terjadi kerusakan struktur bangunan
ketika gempa terjadi.
Gambar 11 Pemasangan FVD pada struktur gedung
(
sumber : istgeography.wikispaces.com)
Gambar 12 Cara kerja FVD
(
sumber : istgeography.wikispaces.com )
FVD merupakan alat
peredam gempa yang berfungsi sebagai disipator energi, dengan cara memberikan
perlawanan gaya melalui pergerakan yang dibatasi. Gaya yang diberikan oleh FVD
timbul, akibat adanya gaya luar yang berlawanan arah, bekerja pada alat tersebut.
Peralatan ini bekerja, dengan menggunakan konsep mekanika fluida dalam
mendispasikan energi.
Pada perkuatan FVD
kolom berfungsi sebagai pegas. FVD mampu mereduksi tegangan dan defleksi yang
terjadi secara simultan (bersamaan), karena gaya FVD yang bekerja sebanding
dengan perubahan kecepatan stroke-nya (stroking velocity). Mekanisme kerja ini,
dianalogikan seperti suspensi atau shock absorbser pada mobil, yang digunakan
untuk mengatur pergerakan pegas di posisi tumpuan. Gaya redaman yang dibutuhkan
relatif kecil, dibandingkan gaya yang dipikul pegas, akibat beban kendaraan dan
beban guncangan.
Gambar 13 FVD pada perkuatan struktur gedung
(
sumber : staaleng.com )
Jika pada struktur
dipasang FVD, gaya redaman akan sama dengan nol pada saat defleksi maksimum,
karena kecepatan stroke sama dengan nol dan kemudian berbalik
arah. Saat kolom berbalik arah ke posisi semula, akan menyebabkan menjadikan
kecepatan stroke menjadi maksimum atau gaya redamannya menjadi
maksimum. Pada posisi kolom normal, tegangan kolom adalah minimum. Dengan,
demikian penggunaan FVD sebagai alat peredam struktur, tidak akan meningkatkan
beban pada kolom akibat gaya yang dikeluarkan FVD, karena saat terjadi gempa
dan gaya damper maksimum, tegangan kolom justru minimum.
Gambar 14 FVD
(
sumber : flickr.com )
Keuntungan FVD
Adapun kelebihan FVD,
yaitu
1. Dapat mereduksi tegangan, gaya geser dan
defleksi pada struktur, dapat bekerja secara pasif (tidak membutuhkan peralatan
atau sumber daya dalam penggunaannya).
2. Dapat bekerja dengan tekanan fluida lebih
tinggi, sehingga bentuknya semakin kecil dan praktis.
HiDAM (High Damping Device)
Jepang adalah salah satu
negara yang sering dilanda gempa, sehingga para engineer di jepang dituntut
untuk dapat mengatasi kerusakan bangunan akibat guncangan gempa sehingga
mengurangi korban jiwa dan materi. Alat peredam gempa ini adalah hasil
penelitian dan pengembangan laboraturiumKobori, afiliasi perusahaan kontraktor Kajima. Di Jepang
sendiri, alat ini berhasil diaplikasikan pada gedung-gedung tinggi dan struktur
khusus lainnya.
Gambar 15 Detail HiDAM
(
sumber : kirainet.com )
Untuk HiDAM pada bagian struktur atas sebagai respon pasif juga mulai banyak diaplikasikan. Hal ini penting, karena berdasarkan simulasi, jika gempa berkekuatan 7-8 magnitude mengguncang Tokyo, maka lebih dari sepertiga areanya akan luluh lantah, dengan banyak korban jiwa.
Gambar
16 HiDAM dan cewex ^^
(
sumber : kajima.co.jp )
Sekilas mengenai
prinsip kerja HiDAM, secara umum hampir sama dengan FVD taylor device .
Yakni kedua alat ini sama-sama menggunakan prinsip viskositas dalam menciptakan
gaya redaman. Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat peredam gempa HiDAM
ini, rasio redaman struktur, mampu ditingkatkan oleh HiDAM pada kisaran 10 – 20
%. Angka ini, sangat signifikan dalam mengurangi respon struktur terhadapgempa
dan kerusakan bangunan, serta telah memenuhi kriteria konvensional gempa di
Jepang.
Gambar 17 HiDAM
(
sumber : kajima.co.jp )
Pustaka :
Sumber :
Syahyudin / 16315754 / 4ta03 / I Kadek Bagus Widana Putra /
Teknik Sipil / Universitas Gunadarma
Senin, 30 April 2018
EKONOMI TEKNIK - BUNGA
1.
Sebuah perusahaan kontraktor
berencana membeli sebuah Excavator (alat gali) harga alat
tersebut Rp 5,65 milyar. Biaya untuk operasional Rp 127 juta dan biaya
pemeliharaan Rp 39 juta, dianggap setiap tahun besarnya sama.
Nilai sisa (“salvage
Value”) dari asset
Rp 435 juta setelah 8 tahun umur pelayanan.
Jika
harga pasar 1m3 galian tanah Rp 25.000
hitunglah berapa m3 minimal produktivitas alat tersebut setiap
tahunnya? (i – 8 % per tahun
2.
Berapakah jumlah uang yang harus disetorkan setiap tahunnya selama 10 tahun
, jika anada
ingin menarik Rp
165 setiap tahun
selama 7 tahun, yang dimulai
akhir tahun ke-12? Anggap i = 10% per tahun.
3.
Pembayaran sama besar setiap akhir tahun sebesar Rp. 263,80 dilakukan
untuk suatu pinjaman Rp.1.000
pada tingkat suku
bunga 10 % per
tahun. a. Berapa kali pembayaran
diperlukan untuk membayar
kembali pinjaman tadi? b. Segera setelah pembayaran ketiga, berapa
jumlah sekaligus yang dapat
melunasi pinjaman ini?
4.
Berapakah jumlah uang yang harus disetorkan setiap tahun selama 10 tahun, jika
anda ingin menarik
Rp.410 setiap tahun
selama 4 tahun, yang dimulai akhir tahun ke – 15
?Anggap i = 6 % per tahun.
5.
Pada suatu hari seorang bayi laki-laki dilahirkan, ayahnya memutuskan untuk
membuka tabungan bagi pendidikannya
dengan memasukkan jumlah tertentu
dana pada tiap
ulang tahunnya dari
yang pertama sampai yang ke-17,
sehingga anak itu bisa memperoleh Rp
20.000.000,- pada ulang
tahun yang ke
18, 19, 20,
dan 21-nya. Jika tingkat suku
bunga 4% per tahun, berapakah yang
harus dimasukkan per tahun?
6.
Anda membangun 25
unit rumah dengan
biaya Rp 1,25 Milyar. Rumah-rumah tersebut akan anda
jual setiap tahunnya sebanyak 5 unit dengan harga yang sama. Jika tingkat suku
bunga 18% pertahun berapa harga rumah tersebut per unit.
7.
Anda menyimpan sejumlah
Rp 19 Juta
pada akhir tahun
2001 yang anda rencanakan
akan diambil pada
akhir tahun 2006 dengan
tingkat suku bunga 9 % per tahun, tetapi pada akhir tahun 2005 ada
perubahan tingkat suku bunga menjadi 15 % per tahun. Berapakah uang anda jika
anda menginginkan merubah pengambilannya menjadi Tahun 2011?
Senin, 26 Maret 2018
PENGENALAN EKONOMI TEKNIK DALAM PROYEK
Ekonomi
teknik (Engineering economy) adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek
ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan
manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Dalam Ruang lingkup dan Ekonomi Teknik
(Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis
untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu
pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari
alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat
disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa
alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit
memberikan kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling banyak
(Most Profitable).
Semua aspek pembangunan fisik dalam bidang
Teknik Sipil adalah merupakan realisasi dari hasil gagasan atau rekayasa studi
yang dibuat dalam suatu bentuk Program Pembangunan Proyek dengan sasaran akhir
adalah akan bermanfaat bagi kesejahteraan kehidupan manusia. Untuk melaksanakan
suatu pekerjaan pembangunan, Proyek seringkali akan dihadapkan pada banyak
pilihan diantara berbagai kemungkinan rencana, desain, metode dan prosedur
pelaksanaan. Setiap alternative tersebut memiliki konsekwensi waktu, biaya dan manfaat
yang menunjukan suatu profil investasi yang kusus. Bagaimana memilih profil
investasi yang paling menguntungkan dari beberapa alternative yang
memungkinkan, proses pemilihan tersebut merupakan hal yang perlu dilakukan
terkait dengan investatsi yang direncanakan. Menjawab pertanyaan kenapa
kegiatan investasi harus dilakukan, apakah perlu ada kegiatan investasi lain
sebagai alternative, apakah kegiatan investasi bisa tetap dilaksanakan atau
sebaliknya harus dibatalkan, adalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab sebelum kegiatan investatsi dilakukan.
Ilmu ekonomi
teknik merupakan implementasi prinsip ilmu ekonomi yang diterapkan dalam bidang
Proyek Pembangunan Teknik Sipil. Untuk membangun suatu Proyek diperlukan Dana
sebagai bentuk Investasi yang bisa diambil dari berbagai Lending Agency (Bank),
baik per-Bank-an Nasional dalam negeri maupun International- ADB, World Bank.
Ditinjau dari sudut pandang studi ekonomi teknik maka Investasi dana yang
dipakai untuk pembangunan fisik Proyek diproyeksikan akan menguntungkan secara
financial pada saat proyek dioperasikan. Dana Investasi tersebut adalah
merupakan Cost yang harus bisa “ditarik kembali” dalam wujud “Cost Recovery”
dan “keuntungan” atau “Benefit” dari hasil operasional Proyek. Dana pinjaman
yang didapat dari per-Bank-an secara ekonomis akan diberikan dengan suatu
‘Balancing Rate” atau “Interest Rate” yang dikenal sebagai Bunga Per-Bank-an
yang besarnya tergantung dari kesepakatan yang didasarkan pada pengaruh
”inflasi” – “kondisi moneter nasional”- “faktor resiko” dan lain sebagainya.
Dengan adanya beban pinjaman dan bunga pinjaman serta biaya operasioal dan
pemeliharaan proyek yang akan harus dikeluarkan sehingga proyek dapat
berfungsi dan akan menghasilkan produk-produk sebagaimana yang
direncanakan maka akan dilakukan Analisis Ekonomi, sehingga Proyek yang
direncanakan tersebut akan berada pada kondisi yang cukup bisa diterima atau
layak untuk diteruskan dan menguntungkan untuk dibangun atau sebaliknya harus
dibatalkan.karena Proyek akan merugi.
Studi ekonomi teknik
membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk menjamin penggunaan dana
(uang) dengan efisien. Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap uang
akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum komitmen-komitemen diadakan.
Studi ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now). Kesimpulan-kesimpulannya
bergantung pada prediksi kejadian-kejadian (event) yang akan datang.Studi-studi
ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk perhitungan-perhitungan yang cermat.
Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu instrumen
kecermatan/keseksamaan (precission), melibatkan banyak faktor, perlu
berdasarkan estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan menjadi
sasaran kesalahan (error), kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang benar
dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh lebih besar
dengan estimasi-estimasi rinci daripada keputusan-keputusan yang akan diambil
atas dasar pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat akan
mendasarkan pada keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat.
Oleh sebab itu, untuk keputusan-keputusan manajemen, faktor pengalaman dan
pertimbangan saja ada.Tugas-tugas Ekonomi Teknik : Menyeimbangkan berbagai
tukar rugi diantara tips-tips biaya dan kinerjanya.
Analisis ekonomi dalam
ekonomi teknik sangat berhubungan erat dengan masalah pengambilan keputusan.
Itu di karenakan suatu pengambilan keputusan terjadi bila terdapat sedikitnya 2
alternatif yang harus di pilih salah satunya. Menurut de garmo, et al. (1984),
bila tidak terdapat adanya alternative (hanya ada satu pilihan), maka tidak
perlu di lakukan analisis ekonomi. Jadi jelas antara analisis ekonomi dengan
proses pengambilan keputusan terdapat hubungan yang erat.
Menurut Newman (1988),
proses pengambilan keputusan yang rasional biasanya terdiri dari 8 langkah,
yaitu:
1.
Pengenalan / identifikasi masalah
2.
Pendenifikasi tujuan
3.
Pengunpulan data yang di perlukan
4.
Identifikasi altenatif yang mungkin / layak
5.
Pemilihan kreteria untuk menentukan alternative terbaik
6.
Penentuan hubungan antara tujuan, alternative, data &
criteria รจ membuat model.
7.
Memprediksi hasil dari setiap alternative
8.
Memilih alternative terbaik untuk mencapai tujuan
Analisis / proses
pengambilan keputusan ekonomi teknik
Studi Kasus
Setiap proyek yang ingin dijalankan dalam proses studi hal yang diperhartikan adalah studi kelayakan investasi dalam bisnis.
Menurut suratman (2001), investasi dalam suatu perusahaan tidak lain adalah mengenai penggunaan sumber-sumber yang diharapkan memberikan pengembalian yang menguntungkan pada masa mendatang
Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan investasi dari suatu usaha atau proyek menurut Kasmir dan Jakfar (2003) antara lain adalah sebagai berikut :
1. Aspek Hukum
Aspek hukum membahas tentang kelengkapan dan keabsahan okumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek ini membahas apakah perusahaan yang akan melakukan investasi memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak, apabila ditinjau dari segi pasar dan pemasaran.
3. Aspek Keuangan atau Finansial
Aspek ini menilai biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
4. Aspek Teknis dan Operasional
Aspek ini membahas tentang teknis atau pengoperasian usaha atau proyek yang dijalankan.
5. Aspek Manajemen atau Organisasi
Yang dinilai dalam aspek manajemen adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.
6. Aspek Ekonomi Sosial
Aspek ini membahas tentang seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika usaha atau pproyek ini dijalankan.
7. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek ini perlu dibahas, karena setiap usaha dan proyek yang dijalankan akan menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitarnya, baik darat, air maupun udara yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan makhluk hisup.
Berdasarkan aspek-aspek yang telah dijelaskan, aspek keuangan atau finansial adalah aspek yang paling dominan pengaruhnya dalam menentukan kelayakan dari suatu investasi usaha atau proyek.
http://yogandaruprahastowo.blogspot.co.id/2017/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://lazyuser12.blogspot.co.id/p/bab-4.html
Langganan:
Postingan (Atom)